Senin, 31 Desember 2007

Review Persela Di LDI 2007

Oleh : IMRON ROSID Lima Kali kalah di Kandang, Gagal Masuk 4 Besar Kompetisi Liga Indonesia XIII telah berakhir. Persela Lamongan tercatat di peringkat 6 klasemen akhir dan dinyatakan berhak mengikuti komperisi superliga yang mulai dihelat tahun 2008. Lumayan, meski sebenarnya tim kesebelasan kebanggaan warga Lamongan ini sangat berpeluang lolos sebagai kontestan delapan besar. Tragis. Barangkali, itulah kalimat yang sebenarnya ditujukan kepada Persela Lamongan selama berkiprah di ajang kompetisi Liga Indonesia XIII tahun ini. Sebenarnya, tim kesebelasan berjuluk Laskar Joko Tingkir ini bisa berprestasi lebih tinggi dari hasil yang didapat sekarang. Yakni, tidak hanya sekadar lolos superliga. Tapi, bisa lolos 4 besar wilayah barat. Sejak tim kesebelasan berjuluk Laskar Joko Tingkir ini terbentuk, gambaran kekuatannya cukup bisa diandalkan. Apalagi pelatih yang mengarsitekinya, yakni M. Basri, sangat ternama dan lebih dikenal sebagai ’mbahe’ pelatih persepakbolaan di negeri ini. Sarat pengalaman sebagai mantan pemain serta pelatih timnas PSSI. Jika dilihat dari materi pemain, Persela juga sempat disegani lawan-lawannya. Salah satu asalannya karena Persela memiliki play maker asal Argentina Gustavo Fabian Lopez dan tetap dipertahankannya striker haus gol Marcio Souza da Silva. Apalagi, pada laga perdana tim kesebelasan yang bangga dengan kostum warna biru muda ini mampu memetik poin penuh di kandang lawan, PSSB Bireun. Prestasi ini kian moncer, karena selalu diikuti kemenangan di kandang serta mampu mencuri poin penuh sekali lagi ketika bertanding di luar kandang, yakni melawan PSIS Semarang. Baru, ketika menginjak matchday ke 13, prestasi itu mulai mbrebet. Ini ditandai kecerdikan Persija Jakarta yang mampu membawa kemenangan 0-2 dari Stadion Surajaya Lamongan. Prestasi ini semakin menurun. Ini disebabkan mulai muncul sandungan kecil yang ternyata berbuntut serius. Gustavo mulai sering purik, dan salah satu ulahnya itu ditunjukkan saat Persela menjamu Persija. Gustavo mogok main di babak II, hingga diakui atau tidak Persela akhirnya kebobolan gawangnya. Kondisi ini semakin diperparah dengan ikut-ikutannya Fabiani, libero asal Brazil yang juga sedang kontra dengan pemain asing lainnya. Puncaknya, ketika putaran I kompetisi Ligina XIII berakhir, Gustavo dan Fabiani ini minggat. Pamit pulang ke masing-masing negaranya, ternyata tidak kembali hingga putaran kompetisi berakhir. Memasuki putaran II kompetisi Ligina XIII, Persela disibukkan kembali dengan perekrutan pemain sebagai upaya tambal sulam. Puluhan pemain sempat mencoba mengadu nasib untuk perekrutan ini, tapi akhirnya manejemen memilih merekrut pemain jadi. Seperti Ullian Souza, Hermawan serta Sunar Sulaiman dan Nyeck Nyobe yang juga direkrut dari tim lain karena PSSI memperbolehkan adanya pemain tambahan. Sebelum hadirnya Sunar dan Nyobe, prestasi Persela kian jembret. Urutan klasemen sempat menurun. Ini disebabkan selama putaran II, Persela lima kali hanya bisa bermain seri di kandang sendiri. Padahal, dari beberapa kali pertandingan itu ada yang menang, dipastikan Persela lolos ke 4 besar wikayah barat Ligina XIII. Itulah tragis itu. Sumber Radar BJN

Relax ah....

Hewan apa kuuecil tapi suka protes …………… ? ayo sapa yang tau , gk pake lama mikir lo.. jawab -> Kerbau

My OTR Benckno

Makasih atas telpon On night new year 2008 sori banget jika aku sangat kecewakan kamu

Selasa, 11 Desember 2007

Maaf Belum terisi

Persela lawan sesama jawa timur

Persela Lamongan harus menghadapi pertandingan berat, dua lawan sesama Jawa Timur siap menghadang, Persema Malang dan Persik Kediri. Untuk itu Persela dalam lawatannya kali ini berangkat dengan pasukan besar. Bagi Persela hal ini merupakan yang pertama kalinya dalam laga away berangkat dengan seluruh kekuatan yang ada. Tiga kiper juga ikut diberangkatkan Fauzal Mubarok, Khoirul Huda, dan Deny Marcel. Ini sesuatu yang tak lazim. Sebelumnya paling banyak Pelatih Persela M. Basri dalam laga away membawa 18 pemain. Basri beralasan hal ini dilakukan karena laga tandang ini adalah misi berat, dengan pasukan besar resiko yang mungkin ada dapat diminimalisir. Sebab, pemain dapat mempersiapkan diri ketika dibutuhkan. Rombongan besar pasukan Persela tersebut juga dikawal oleh 3 asisten pelatih Persela, Ragil Sudirman, M. Hadi dan Agus Yuwono bersama Pelatih dan offisial Persela lain. Sedangkan Bendahara Persela Yurohnur Efendi dan Wakil Sekretaris Persela Muji Santoso mengatakan, banyaknya pemain yang dibawa ini karena setelah dari Malang langsung ke Kediri. “Kompetisi sudah akan berakhir. Kita tidak main-main dan tidak mau ambil resiko. Semua pemain yang layak dimainkan kita bawa. Ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” tegasnya. Dalam misi kali ini Persela hanya meninggal Yopie Rayar yang memang tidak bisa diturunkan akibat terkena kartu merah saat Persela bermain imbang menghadapi Persita Tangerang. Namun kekuatan yang ada ini diharapkan tetap membawa hasil yang maksimal dalam dua derby Jatim yang dimulai besok Kamis (13 Desember) di stadion Gajayana Malang melawan Persema